Senin, 06 Juni 2016

analisis novel Salah Asuhan





                                    ANALISIS NOVEL SALAAH ASUHAN

                                                           
BAB 1
                                                DUA ORANG SAHABAT 
Analisis unsur  intrinsik
A.    Tema: Persahabatan jadi cinta.
B.     Alur: alur yang digunakan adalah alur maju.
C.     Latar: sore hari, tempat bermain tenis.
D.    Tokoh/ penokohan: 
·         Hanafi: tegar dan penuh kelucuan.
·         Corrie: kalem, tidak mudah marah.
·         Nyonya Brom: tokoh pembantu.
·         Tuan Brom: tooh pembantu.
E.     Amanat:
Unsur Ekstrinsik
A.    Nilai social
Pada cerita ini yang berjudul dua orang sahabat kehidupan sosialnya:
·         Pergaulan antara laki-laki dan perempuan tanpa melihat perbedaan adat istiadat.
·         Penduduk solok ketempat bermain tenis. Tua,muda,gadis dan nyonya, bangsa barat dan timur bercampurgaulah.
·         Pergaulan bebas yang tiada batasnya, yang melonggarkan pergaulan laki-laki dan perempuan.
Sinopsis: Pada bab ini diceritakan tentang persahabatan Hanafi, pemuda asli bumiputera dengan corrie gadis belanda.



                                                            BAB 2
                                                AYAH DENGAN ANAK
Unsur Intrinsik
A.    Tema: Kekeluargaan
B.     Tokoh;corrie, Simin, ayahnya corrie
C.     Penokohan:
·         Corrie: sombong,egois
·         Simin: baik, penurut.
·         Ayah corrie: baik dan bijaksana.
D.Alur: alur yang digunakan adalah alur maju.
E.Amanat: kawin campur itu banyak rintangannya, oleh karena itu butuh banyak pertimbangan.
F. Sudut pandang: dalam novel ini pengarang bertindak sebagai orang ketiga yaitu menceritakan kehidupan tokoh-tokoh pada novel tersebut.

Unsur ekstrinsik
a)      Latar belakang penciptaan karya sastra berasal dari luar diri pengarang, karena pada novel ini pengarang hanya sebagai sudut pandang orang ketiga.
b)      Pengarang menciptakan novel ini karena berdasarkan kehidupan social masyarakat pada masa itu yang melupakan adat istiadatnya.

Sinopsis:
            “Ayah Dengan Anak”. Dalam bab ini diceritakan bahwa corrie meminta pendapat ayahnya mengenai perkawinan campuran antara bangsa barat dan bangsa timur.




           
                                                BAB 3
BUKAN BUNDA SALAH MENGANDUNG
Unsur intrinsik
A.    Tema: anak durhaka
B.     Alur: alur yang digunakan alur maju
C.     Latar:
·         Dirumah
·         Dikantor
D.    Tokoh/penokohan:
·         Hanafi: tegas dan sombonmg.
·         Ibu Hanafi: baik dan sabar.
E.     Amanat: kesakitan dan kepiluan ditanggung oleh seorang ibu agar anaknya berubah menjadi anak yang baik, maka jangan sia-siakan semua itu, hargailah ibu kita.

Unsur Ekstrinsik:
1.      Nilai social: Pergaulan dengan orang belanda
2.      Nilai social: dulu hidup hanafiu sangat susah bersama ibunya, tetapi karena rasa saying ia menyerahkan anaknya kepada keluarga belanda.


                                    BAB 4
DALAM KEBIMBANGAN
Unsur Intrinsik
A.    Tema: persahabatan
B.     Tokoh: Corrie,ayah corrie
C.     Penokohan:
·         Corrie: cengeng, cepat melamun
·         Ayah corrie: sabar
D.    Alur: alur yang digunakan adalah alur maju.
E.     Amanat: anak muda seharusnya jangan selalu melamun, lebih baik kita melakukan sesuatu yang berguna.
Unsur ekstrinsik
            Pengarang menciptakan novel ini karena berdasarkan kehidupan social masyarakat pada masa itu.
Sinopsis:
            “ Dalam kebimbangan” dalam bab ini diceritakan bahwa corrie merasa bimbang akan perasaannya kepada Hanafi.





                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                            BAB 5
                                                DALAM GELOMBANG PERASAAN
Unsur Intrinsik
A.    Tema: mengutarakan perasaan cinta.
B.     Tokoh: corrie, hanafi.
C.     Penokohan:
·         Corrie; tidak sabar
·         Hanafi: penyabar
D.    Latar:
·         Latar tempat: di rumah, solok tebang.
·         Latar suasana: gembira.
·         Latar waktu: sore hari
E.     Alur: alur yang digunakan alur maju.
F.      Amanat: jangan pernah melakukan sesuatu yang bersifat negative jika status perkawinannya belum jelas.
Unsur Ekstrinsik:
Pengarang menciptakan novel ini karena berdasarkan kehidupan social masyarakat pada masa itu.



                                                            BAB 6
                                    TERBANG MEMBUMBUNG KE LANGIT HIJAU
Unsur intrinsic
A.    Tema: Kesalahan dan penyasalan
B.     Alur: alur yang digunakan adalah alur maju.
C.     Latar: Pagi dan malam hari di rumah corrie dan hanafi.
D.    Tokoh/penokohan:
·         Corrie: kalem.
·         Hanafi: durhaka.
E.     Amanat: Jangan pernah melakukan perbuatan tanpa ada kesepakatan antara kedua pihak, sehingga tidak terjadilah suatu penyesalan

Unsur Ekstrinsik
Kehidupan social:
·         Pergaulan antara laki-laki dan perempuan.
·         Adanya suatu perbedaan budaya sehingga tidak dapat mempersatukan sejoli karena pada cerita ini corrie tidak akan menerima Hanafi, karena  Hanafi adalah darah melayu.Kecuali hanafi memutuskan darah dari melayu dan meninggalkan ibunya.
SINOPSIS:
Dalam bab ini corrie memutuskan untuk meninggalkan solok, karena ia tak mau bertemu Hanafi  yang telah meraba-raba seluruh tubuhnya karena corrie sudah menganggap Hanafi sebagai sahabatnya.


                                                BAB 7
                                    IBU DENGAN ANAK
Unsur Intrinsik
A.Tema: Kerja keras seorang ibu
       B. Alur: alur yang digunakan adalah alur maju.
C .Latar:
·         Latar tempat: pagi dan m,alam hari dirumah hanafi.
·         Latar suasana: penuh kebimbangan.
D.Tokoh/penokohan:
·         Hanafi: tegar
·         Ibu hanafi: penuh pengorbanan, kutipannya” Siang malam orang tua itu menunggu anaknya di tempat tidur”
F.      Amanat: Jangan sia-siakan kasih saying yang diberikan seorang ibu kepada anaknya.


Unsur Ekstrinsik
·         Kehidupan social: Pergaulan orang barat dan orang timur, sungguh sama, tidaK menyukai hubungan suami istri tanpa ada status.
·         Nilai agama: anak yang durhaka kepada ibunya itu akan berdosa. Jika anak durhaka kepada ibunya, sudahb pasti ibu itu akan mengampuni anaknya.
Sinopsis:
            Dalam bab ini diceritakan bahwa setelah Hanafi sedikit melunak. Kini  dia sedikit mendengarkan perkataan  ibunya. Kemudian, ibunya hendak menyuruh Hanafi untuk menikah dengan Rapiah, saudara sepupunya.Dengan terpaksa Hanafi menuruti perkataan ibunya.




                                    BAB 8
 ISTRI PEMBERIAN IBU
            Unsur Intrinsik
A.Tema: Kawin  paksa
B: Alur yang digunakan adalah alur maju
C.Tokoh/penokohan:
·         Hanafi, sombong,kutipannya”pakaian mempelai secara masih dilazimkan sekarang di negrinya, yaitu pakaian secara zaman dahulu.
·         Ibu Hanafi,wataknya sabar, kutipannya”memukul-mukul dada di depan anak terpelajar itu”.
·         Rapiah, wataknya sabar, kutipannya”segala kewajiban suami diturutinya”, “Rapiah tunduk dan menangis”.
D.    Latar:
·         Latar tempat: dirumah,kutipannya”sesampai dirumah pengantiperempuan”
·         Latar suasana: Sedih, kutipannya”Leifde, sympatie, oppofering, dan lain-lain lagi perkataan yang menyeramkan bulu tengkuk ibunya”
·         Latar waktu: siang hari, kutipannya”beberapa hari sebelum peralatan”.
E.     Sudut pandang: sudut pandang yang digunakan pengarang adalah sudut pandang orang ketiga.
F.      Amanat: Jangan memaksakan suatu pernikahan yang tidak pernah diinginkanoleh pengantintersebut, karena akhirnya akan saling menyiksa keduanya.




Unsur Ekstrinsik
·         Nilai social:  didalam peralatan orang Minangkaba, bukan keluarga karib pada pengantin yang membuat gaduh lebih dahulu, melainkan orang lain.
·         Nilai moral: sedang pekerjaan yang disangka tidak mengganggu kesenangan orang lain daan itupun boleh jadi melanggar kesopanan.

SINOPSIS:
            Dalam bab ini diceritakan bahwa Hanafi menikah dengan Rapiah, karena Hanafi tidak mencintai Rapiah, maka setelah menikah tindakan Hanafi semakin menjadi-jadi. Bahkan ia selalu memperlakukan Rapiah sebagai babunya, bahkan ia juga tidak memperdulikan anaknya yang bernama Syafei.





                                                BAB 9
DURHAKA KEPADA IBU
            Unsur Intrinsik
A.    Tema: anak yang tidak tahu balas budi.
B.     Alur: alur yang digunakan adalah alur maju mundur. Kutipannya” Sebagai dalam mimpi, tergambarlah segala temasa dahulu di muka kenang-kenanggannya”.
C.     Tokoh/penokohan:
·         Hanafi: sombong, kutipannya” Buyung, kemanakah engkau?”..
Kasar, kutipannya”Hai buyung, antarkan anak itu dahulu kebelakang”.
·         Rapiah: Sabar, kutipannya” Rapiah sedang meramas kelapa dan sambil melihat dengan sabar serta air mata yang jernih kepada suaminya”
Penurut, kutipannya” Hamba disuruh ke took untuk membeli gula”.
·         Ibu Hanafi: Sabar, kutipannya” Orang tua itu mengumpulkan segala kesabaran”.
D.    Latar:
·         Latar waktu: sore hari, kutipannya” Matahari sudah rendah, sebentar lagi tentu dia akan bersembunyi dari pemandangan”. “Pada petang itu mereka sedang bersenda gurau.
·         Latar tempat: Didalam kebun, kutipannya” mereka sedang duduk bersenda gurau didalam kebun hanafi.. Di dapur, kutipannya” di dapur ibunya sedang memasak dengan Rapiah”.
·         Latar suasana: Sedih, kutipannya” Rapiah sedang meramas kelapa sambil melihat dengan sabar serta air mata yang jernih”.
·         Sudut pandang: sudut pandang yang digunakan pengarang adalah sudut pandang orang ketiga.
E.     Amanat: Janganlah berlaku kasar kepada ibu yang sudah susah payah mengandung, melahirkan, dan membesarkan kita dengan penuh kasih saying.

Ø  Unsur Ekstrinsik
·         Pengarang menciptakan novel ini karena berdasarkan kehidupan social masyarakat pada masa itu.
SINOPSIS
            Dalam bab ini diceritakan bahwa ibu Hanafi mengingatkan Hanafi  akan perilakunya yang kejam dengan Rapiah. Namun Hanafi justru menentang nasihat ibunya. Tidak berapa lama  kemudian, Hanafi di gigit oleh seekor anjing gila, kemudian ia dibawa ke rumah sakit di solok.





                                                BAB 10
                                    BERTEMU KEMBALI
Ø  Unsur Intrinsik
A.Tema: Pertemuan dua orang yang saling mencintai.
B. Alur: alur yang digunakan adalah alur maju mundur.
C.Tokoh/penokohan:
·         Hanafi, wataknya penurut, kutipannya” Setiap petang pukul setengah lima suka menjemputnya ke salemba”.
·         Corrie, wataknya lugu,manja, kutipannya” karena hidup terperintah dan kemerdekaan yang dibatas-batas itu sudah lama menjemukannya”.
·         Tuan Asisten Residen, wataknya penurut.
D. Latar;
·         Latar waktu: malam hari, kutipannya” pada suatu malam pulanglahia mengambil gambir itu”.
·         Latar tempat:
Ø  Solok, kutipannya”corrie berkemas berangkat ke solok”.
Ø  Sekolah, kutipannya” jika ia bpleh melakukan sesuka hatinya ia akan dikeluarkan dari sekolahnya.
Ø  Di asrama, kutipannya” engkau tidak merdeka, melainkan terikat kepada aturan asrama”.
E.Sudut pandang: sudut pandang yang digunakan pengarang adalah sudut pandang orang ketiga.
F. Amanat: Jangan selalu merenungi masa lalu, yang harus dipikirkan adalah masa depan.

Ø  Unsur Ekstrinsik.
·         Latar belakang penciptaan karya sastra berasal dari luar diri pengarang.
·         Pengarang menciptakan novel ini karena berdasarkan kehidupan social masyarakat pada masa itu.
Ø  Sinopsis: Dalam bab ini diceritakan bahwa selama di betawi, Haanafi bertemu kembali dengan corrie yang saat itu masih tinggal di asrama belanda hingga berumur 21 tahun.




BAB 11
PERTEMUAN JODOH
Ø  Unsur Intrinsik
A.    Tema: Penyesalan
B.     Alur: alur yang digunakan adalah alur maju
C.     Tokoh/penokohan:
·         Corrie: manja,kutipannya” ohh, kata corrie dengan mengeluh”.
·         Hanafi: pemarah, kutipannya”Buat setahun saja belum akan putus mufakat nyiyik mamak serta penghulu besar batuah”.
D.    Latar:
ü  Latar tempat:
ü  Betawi, kutipannya” yang akan menghambat jalannya ke Betawi dan  tetap menjadi keberatan besar buat tetap menjadi istriku.
ü  Salemba, kutipannya” maka kedua anak itu menaiki kendaraannya masing-masing, lalu menuju ke salemba.
ü  Solok, kutipannya” waktu esoknya ia hendak berkunjung ke rumah Hanafi.
ü  Latar waktu:
ü  Siang hari, kutipannya” hari minggu mereka pergi mandi ke laut”.
ü  Sore hari, kutipannya” Pada petang kamis malam jumat, Hanafi sudah datang ke asrama”.
E.     Amanat: Jangan memaksakan suatu pernikahan yang tidak pernah diinginkan pengantin.


Ø  Unsur Ekstrinsik.
ü  Nilai social: aturan di Minangkabau lebih berhak mamak-mamaknya daripada ayahnya.
Ø  Sinopsis: Dalam bab ini menceritakan bahwa Hanafi sudah dipersamakan haknya dengan orang eropa. Ia pun berniat untuk tidak akan kembali ke Solok. Di betawi, ia kembali menjalin hubungannya dengan corrie.


                                                BAB 12
ISTRI PEMBERIAN IBUNYA
Ø  Unsur Intrinsik
1.      Tema: Kesabaran seorang istri.
2.      Alur: alur yang digunakan adalah alur .
3.      Latar:
ü  Latar tempat:
·         Di rumah, kutipannya” di rumah hanafi di solok, sunyi senyap keadaannya”.
·         Di kantor pos.
ü  Latar waktu:
·         Siang dan malam hari, kutipannya” siang malam pintu di muka tidak di buka”.
·         Pagi hari, kutipannya” dari pagi pun hatinya sudah tidak senang”.
·         Malam hari, kutipannya” hamper setiap malam aku bermimpi yang buruk-buruk saja”.
ü  Latar suasana:
·         Sedih, kutipannya” sedang air matanya, menghilir dan berderai-derai jatuh ke tanah”.
“Entah apa sebabnya, tetapi dalam seminggu ini hatiku sudah tidak senang lagi”.
4.Tokoh /penokohan:
ü  Rapiah, wataknya penyabar, kutipannya” Rapiah dengan sesak napas dan menghisak-hisak”.
Kuat, kutipannya” dadanya sendiri menyerkap saja apa yang dirasainya”.
ü  Ibu Hanafi, wataknya penyabar, kutipannya” ibu hanafi pun turut mengeluh”. Penyayang, kutipannya” ia menghibur hati menantunya dan
4.      Sudut pandang: sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga.
5.      Amanat: Jangan melakukan perjodohan, jika memang kedua belah pihak tidak saling mencintai.
Ø  Sinopsis: dalam bab ini di ceritakan bahwa Hanafimenceraikan Rapiah melalui surat. Namun rapiah tetap sabar dan tetap tinggal bersama ibu hanafi”.



BAB 13
MELEPASKAN KONGKONGAN
Ø  Unsur intrinsic:
1.      Tema: Perceraian.
2.      Alur: alur yang digunakan adalah alur maju.
3.      Latar:
ü  Latar tempat: di kantor pos, kutipannya”kantor pos belum di buka”. Di rumah, kutipannya” akhirnya sampailah mereka di rumah”.
ü  Latar waktu: pagi hari, kutipannya” jam yang baru menunjukan setengah delapan kurang lima menit.
ü  Latar suasana: Sedih, kutipannya” sejurus lamanya kedua perempuan itu berpandang-pandangan dengan tidak berkata sepata jua. Hanya air mata mereka saja yang jatuh bercucuran..
4.      Tokoh/penokohan:
ü  Rapiah: sabar, kutipannya” surat keputusan, hanya dengan mengeluh”.
Tabah, kutipannya” rapiah tidak kuat menahan air mata yang sudah tergenang pula”.
Pasrah, kutipannya” ibu, jika sungguh- sungguh ibu mengambil aku pengganti Hanafi, bawalah aku kemana kehendak ibu”.
ü  Ibu hanafi:penyayang, kutipannya:Kita bertiga, syafei,engkau dan ibu tidak bercerai-cerai”.
5.      Amanat: Harus selau sabar dalam menghadapi segala macam tantangan hidu, dan jangan lupa berdoa kepada Tuhan,agare segala permasalahan yang kita hadapi bias di atasi.
Ø  Sinopsis:  Dalam bab ini menceritakan bahwa di ulang tahun corrie yang ke 21,hanafi memberikan cincin dan meminta corrie menjadi istrinya.




BAB 14
HIDUP BERSUKARIA
Ø  Unsur Intrinsik
1.Tema: Keluarga bahagia.
2.Alur: alur yang digunakan adalah alur maju.
3.Latar:
ü  Latar tempat: Gang pasar baru, kutipannya” di gang pasar baru  itu ia menyewa sebuah pavilyun”. Kantor weeskamer, kutipannya” kantor weeskamer sendiri masih suka menerimanya”.
Jakarta. Kutipannya” mereka berrputar-putar kota Jakarta mengendarai kereta angin”.
ü  Latar waktu: sore hari, kutipannya” setiap petang, Hanafi yang sudah mendapat angkatan tetap dikantor Binnenlandsch”.” Hanafi datang minum the petang hari ke rumah corrie”.
ü  Latar suasana:bahagia, kutipannya” corrie merebutnya meletakkannya ke tempat yang jauh, sambil berkata dengan tersenyum.
4.Tokoh/penokohan:
ü  Hanafi, wataknya sombong, kutipannya” maka bersimpuhlah dia di muka kursi”
ü  Corrie,wataknya penurut, kutipannya” corrie menyapu-nyapu kepala Hanafi dengan tapak tangannya”.
5.sudut pandang: sudut pandang yang di gunakan adalah sudut pandang orang ketiga.
6.  Amanat: jangan menyombongkan diri apabila mendapatkan gelar.
Ø  Unsur ekstrinsik.
Pengarang menciptakan novel ini karena berdasarkan kehidupan social masyarakat pada masa itu yang melupakan adat istiadatnya.


                                    `                      


BAB  15
SETELAH MENJADI SUAMI ISTRI

Ø  INTRINSIK

1.Tema: Penyesalan yang berujung kebahagian dengan tantangan.

2.Tokoh dan penokohan:.

ü  -Hanafi : baik,sopan,ramah,penyayang         
ü  -corrie,sopan,sabar,penyayang.
3.Aluratau plot:alurmaju
4.Latartempat:lapangan tenis,dijalan raya,.
ü  Waktu:Siangharidanmalamhari.
ü  Suasana: senang Dn sedih,tegang,
5.Amanat:jangan menganggap rendah budaya orang lain.



Ø  EKSTRINSIK
Faktor sosial:
Hanafi dianggap telah berkhianatterhadapadat-istiadatnyadengan berpindahkebangsaanmenjadibangsabarat.Corrie pun ikutmenangungakibat yang telahdilakukanolehHanafi, Iatidaklagiditerimadalamkeluargabesarnyadandikucilkandaripergaulanbangsanya.
Ø  SINOPSIS
Dalam bab ini di ceritakan bahwa Hanafi dan Corrie telah resmi menjadi pasangan  suami istri. Namun kehidupan mereka menjadi semakin buruk.Mereka dikucilkan oleh masyarakat, dijauhkan dari pergaulan, dan tidak mempunyai sahabat.


BAB  16

BAB  17
BERCERAI

Ø  INTRINSIK

1.Tema:mencari pengalaman baru

2.Tokohdanpenokohan:.

ü  Hanafi:baik ,sopan,ramah.tapi sedikit pemarah.
ü  Corrie,sopan,sabar,penyayang,ramah dan tetap tabah.
ü  Dag tante lian.baik ,perhatian,suka memberikan ceramah.
ü  Mina.jahat.suka membuat emosi orang lain.
3.Aluratau plot:alurmaju
4.Latartempat:rumah dan kantor.
ü  Waktu:Siangharidanmalamhari.
ü  Suasana:sedih,tegang,kacau dalam urusan rumah tangga mereka,karna perbedaan pendapat.

5.Amanat: jangan menuduh orang tanpa ada alas an yang jelas.
Ø  EKSTRINSIK
Faktor social budaya.
Lama waktuberjalan, Hanafitidaktahandengansituasiitu, meskipuntemannyabersikapbaikpadanyatetapiprilakuistrinyajelasmenunjukanpenolakanakankehadiranHanafi di tengahkeluargamereka. Olehkarenahalitu, Hanafi berniatuntukpindahketempat lain. Namun diabingungharuskemana.Semenjak diamemutuskanuntuk berceraidenganRapiah ,danmemilihmenikahiCorrie, keluargamerekasecara drastisdikucilkandaripergaulanbangsabarat.Orang-orang dikampunghalamanyatidak maulagimenerima Hanafi.Hanafidianggap telahberkhianatterhadapadat-istiadatnyadengan berpindahkebangsaanmenjadibangsabarat.Corrie pun ikutmenangungakibat yang telahdilakukanolehHanafi, iatidaklagiditerimadalamkeluargabesarnyadandikucilkandaripergaulanbangsanya.
Ø  SINOPSIS
Dalam bab ini Hanafi memergoki corrie yang kembali bercakap-cakapdengan Ny.Lien. Hanafipun kembali menuduh corrie.Mendengar tuduhan suaminya, corrie merasa sangat sakit hati kemudian memutuskan untuk bercerai.

BAB  18
MENEMPUH KEHIDUPAN BARU

Ø  INTRINSIK

1.Tema: membawa karir dalam kehancuran dan cinta yang mau  bersemi kembali.

2.Tokoh dan penokohan:.

ü  Hanafi:baik ,sopan,ramah,penyayang
ü  corrie,sopan,sabar,penyayang dan lebih tabah
ü  Sopir mobil.penurut
ü  Tuan Direktur.sabar ,tetap prefesional.
ü  Tante Lien,pembeci orang lain,suka memfitnah.
ü  Tuan chef.tetap profesional.
ü  Nyonya Pension.baik.tdak dendam.
ü  Hanafi,baik tapi sedikit pemarah dan cepat emosi pada bab ini,tetapi hatinya berniat baik dan tidak jahat.
3.Alur atau plot: alur maju  dan mundur.
4.Latartempat:Rumah, kantor dan jalan raya.
ü  Waktu:Siang hari dan malam hari.
ü  Suasana:senang dan sedih,tegang,penuh dengan gelisa karna fitnah yang menyebar di orang lain.

Ø  EKSTRINSIK
·         Faktor sosial budaya
Dua tahun sudah terlampaui, setelah kejadian hal-ikhwal yang diceritakan di atas. Bagi keluarga di Sumatera Barat, Hanafi sudah dipandang keluar dari kaum.Ia sudah menjadi ‘orlando’, sudah ‘bernyonya’, sedang sepucuk pun surat tak ada yang datang daripadanya, sekedar menandakan bahwa ia masih hidup bagi kaumnya.Dari narasi tersebut simunculkan sebuah permasalahan karena Hanafi lama tak memberi kabar pada keluarganya di kampung, Hanafi dinggap sudah keluar dari bangsa timur. Karena ia telah menganti kebangsaanya menjadi bangsa barat,  Hanafi merasa dirinya telah masuk ke dalam golongan orang barat. Dia merasa mendapat pergaulan yang baik dari mereka setelah ia merubah kebangsaanya. Namun hal itu sia-sia karena semua teman temanya tak mengangap perubahan itu danmulai menjuahinya. Hal itu terlihat saat teman temanya selesai bermain tenis, tak seorangpun mau menyapanya, seolah-olah mereka ingin menunjukkan kebencianya pada Hanafi karena ia seorang anak Bumi Putera.
Ø  SINOPSIS
Setelah bercerai dengan Hanafi, corrie kemudian melamar pekerjaan diberbagai tempat.Namun mereka selalu mengucilkan corrie karena tuduhan Hanafi telah menyebar jauh. Akhirnya Corrie pun pindah ke semarang menjadi  pegawai pada panti asuhan.


BAB  19
MERTUA DAN MENANTU

INTRINSIK

1.Tema:membuat kehancuran dalam rumah tangga dengan menghasut demi keuntungan individual.

2.Tokoh dan penokohan:.
           
ü  corrie,sopan,sabar,penyayang dan lebih tabah.
ü  Rapiah.jahat ,suka menghasuk,membuat masalah dan isu sembarangan tentang Corrie.
ü  hanafi,baik tapi sedikit pemarah dan cepat emosi pada bab ini,tetapi hatinya berniat baik dan tidak jahat.
ü  Ibu Hanafi.baik perhatian suka mengaajarkan yang baik.
3.Alur atau plot: alur maju  dan mundur.
4.Latartempat:Rumah.
ü  Waktu:Siang hari dan malam hari.
ü  Suasana:senang dan sedih,tegang.
5.Amanat: jjangan selalu meratapi masa lalu.


Ø  EKSTRINSIK
Faktor sosial budaya
Dengan keadaan seperti itu, Corrie merasa begitutertekan dan tidak nyaman dengan keadaanya yang sekarang.Hanafi merasa bersalah telah meminta Corrie menjadi isterinya.Namun mereka tetap ingin memperbaiki keadaan, merubahnya seperti suasana sebelumnya.Tapi seberapa besar usaha mereka untuk menyatukanya, tetap saja mereka tidak dapat menerima kehadiran Corrie dan Hanafi.
Ø  SINOPSIS
Rapiah hidup bersama ibu hanafi dan juga syafei anaknya. Di lubuk hati Rapiah, ia masih mengharapkan Hanafi meski telah menyadari bahwa itu adalah hala yang tidak mungkin.

BAB  20
DARI YANG GELAP KEPADA YANG TERANG

Ø  INTRINSIK

1.Tema:penyesalan dan membandingkan 2 cinta.

2.Tokoh dan penokohan:.
           
ü  corrie,sopan,sabar,penyayang dan lebih tabah ,tidak menyimpan dendam.
ü  Rapiah.jahat ,suka menghasuk,membuat masalah dan isu sembarangan tentang Corrie.
ü  hanafi,baik taat pada keluarga dan mulai sadar akan kelakuanya.
ü  Ibu Hanafi.baik perhatian suka mengajarkan yang baik.
ü  Piet,baik,memberi motivasi,mengajarkan jalan kebenaran dan jalan harus dipilih.
3.Alur atau plot: alur maju  dan mundur.
4.Latartempat:Rumah.
ü  Waktu:Siang hari dan malam hari.
ü  Suasana:  senang dan sedih,tegang.
5.Amanat: Sebelum melakukan sesuatu hendaklah berpikir terlebih dahulu agar tidak menyesal kemudian.

Ø  EKSTRINSIK
1.Faktor social:
            Pengarang menciptakan novel ini berdasarkan kehidupan social masyarakat pada zaman itu.
Ø  SINOPSIS
Dalam bab ini diceritakan bahwa Hanafi tersadar  bahwa tuduhannya terhadap corrie adalah salah.Kini ia bergantian menjadi yang dikucilkan atas perlakuannya terhadap istrinya.Ia mencarai tumpangan hidup kemana-mana, akhirnya ada seorang sahabat Hanafi yang bersedia memberikan tumpangan kepada Hanafi meskipun dengan berat hati.



BAB  21
TALI PERCINTAAN

Ø  INTRINSIK

1.Tema:penyesalan dan pahitnya keilangan cinta sejati.

2.Tokoh dan penokohan:.
           
ü  corrie,sopan,sabar,penyayang dan lebih tabah ,tidak menyimpan dendam.
ü  Rapiah.mulai menjadi istri yang baik dan ramah ,dan mulai sadar akan kejahatannya kepada corrie.
ü  Hanafi,baik taat pada keluarga dan mulai sadar akan kelakuanya
ü  Nyonya van Dammen.baik
ü  Supir.penurut
ü  suster.baik suka menolong dan memberikan perawatan ke pada orang yang membutuhkanbantuannya dan cepat merasa ibah
3.Alur atau plot: alur maju  dan mundur.
4.Latartempat:Rumah sakit, jalan raya kota semarang .
ü  Waktu:Siang hari dan malam hari.
ü  Suasana:senang dan sangat sedih.

Ø  EKSTRINSIK
Faktor sosial budaya
Sebenarnya bagi Corrie sudah terbuka waktu yang baik buat memberi keterangan, karena suaminya sudah mulai bertanya.Tapi hatinya semakin panas. Serambut pun tak ada lagi cintanya kepada Hanafi pada saat itu; sukalah ia bercerai seumur hidup. Dan pada hematnya, inilah pangkal perceraian yang sebaik-baiknya.Setelah peristiwa yang menegangkan itu telah selesai, Corrie memutuskan untuk meninggalkan rumah untuk menempuh kehidupan barunya ia menginap disebuah kontrakan. Namun dimanapun Corrie beradatetap tidak ada seorangpun yang mau bersahabat dengannya.Semenjak keputusanya menikah dengan orang pribumi memang berbagai kalangan menentangnya hingga ketika mereka bercerai perlakuan masyarakat terhadapnya tetap sama, merek tetap tidak mau menerima kehadiran Corrie ditengah-tengah mereka.
Ø  SINOPSIS
Hanafi merasa bersalah kepada corrie, semalaman hanafi tidak tidur memikirkan corrie. Keesokan harinya, hanafi pergi ke semarang untuk menemui corrie dirumah tumpangan corrie. Namun corrie tengah dirawat di rumah sakit karena penyajit cholera yang dideritanya.Akhirnya corrie meninggal dunia.



BAB  22
BERTAMBAH SEMPITALAM RASANYA

INTRINSIK

1.Tema:penyesalanakan kehilangan seseorang yang kita cintai

2.Tokohdanpenokohan:.
           
ü  Hanafi,baik taat pada keluarga dan mulai sadar akan kelakuanya
ü  Nyonya van Dammen.baik  suka membantu orang lain.
ü  Tuan administratur.suka menolong dan perhatian,ramah.
3.Aluratau plot:alurmaju dan mundur.
4.Latartempat:Rumah sakit,kota semarang,kuburan,stasiun.
ü  Waktu:Siangharidanmalamhari.
ü  Suasana: sedih.
EKSTRINSIK
Faktor sosial budaya
Lain Corrielain pula Hanafi. KetikaHanafimemulaiuntukmenempuhkehidupanbaru datanglahseorangsahabatbernama Pitt, iamenasehatiHanafi. DiatelahmenyadarakanHanafiakankesalahanyaselamaini.Misalnyasikapdurhakapadaibunya,sikapnya yang telahmenyianyiakanRapiah, sikapnya yang menuduhCorrieberzina. Akhirnyadiam memutuskanpergi mencarikeberadaanCorrie ke Semarang.HanafiinginmemintamaafpadaCorrie, namunsaatitu diketahuibahwa Corrie sedangmenderita sakitkerasdandirawatdirumahsakit, danbetapaterpukulnyahatiHanafi, saatitu dia harusmenerimakematianCorrie.


BAB  23
SETINGGI-TINGGI MELAMBUNG

INTRINSIK

1.Tema:penyesalanakan kehilangan seseorang yang kita cintai

2.Tokohdanpenokohan:.
           
ü  Hanafi,baik mulai sadar akan kelakuanya,dan terus merasa bersalah
ü  Piet.baik ,suka mengajarkan hal yang baik.
ü  Syafei.pintar.
3.Aluratau plot:alurmaju dan mundur.
4.Latartempat:betawi,restoran,jalan raya,kapal laut,
ü  Waktu:Siangharidanmalamhari.
ü  Suasana: sedih,ramai.
EKSTRINSIK
·         Faktor sosial budaya
Lain Corrielain pula Hanafi. KetikaHanafimemulaiuntukmenempuhkehidupanbaru datanglahseorangsahabatbernama Pitt, iamenasehatiHanafi. DiatelahmenyadarkanHanafiakankesalahanyaselamaini.Misalnyasikapdurhakapadaibunya,sikapnya yang telahmenyianyiakanRapiah, sikapnya yang menuduhCorrieberzina. Akhirnyadiamemutuskanpergi mencarikeberadaanCorrie ke Semarang.HanafiinginmemintamaafpadaCorrie, namunsaatitu diketahuibahwa Corrie sedangmenderita sakitkerasdandirawatdirumahsakit, danbetapaterpukulnyahatiHanafi, saatitu dia harusmenerimakematianCorrie.


BAB  25
MEMBAYAR UTANG

INTRINSIK

1.Tema:penyesalan hanya dapat dihapukan dengan batas ahirnya kehidupan.

2.Tokoh dan penokohan:.
           
ü  Hanafi,baik ,dan terus merasa bersalah sedikit tidak waras.
ü  Ibu hanafi.sabar ,baik dan tabah,penyayang.
ü  Dokter:Baik memberikan ceramah,tentang jalan kebenaran dan yang harus dipilaih.
ü  Para Dukun-dukun.membantu atua berniat menolong.
3.Alur atau plot: alur maju  dan mundur.
4.Latartempat:Rumah.Kota Anau,kampung,
ü  Waktu:Siang hari dan malam hari.
ü  Suasana: sedih,ramai.
EKSTRINSIK
.Faktor sosial
Dalam sakitnya Hanafi tersadar akan kesalahan yang ia lakukan pada Ibu dan Rapiah juga penyesalannya kepada Corrie. Setelah melalui perjalanan yang panjang, sampailah ia dikampung halamanya. Betapa terkejutnya hati rapiah dan ibu melihat Hanafi berdiri di hadapanya. Walaupun masayarakat sekitar enggan menerima kehadiran Hanafi, namun dengan besar hati Ibu dan Rapiah begitu  terbuka menyambutnya. Hari demi hari Hanafi hanya termenung. Dalam renungannya ia mengingat semua kesalahnnya terdahulu. Dengan bimbang hati mendekatlah ibunya kekepalanya, lalu Hanafi berkata denagan suara lemah- lembut.


v  Keunggulan novel:
¨      Novel ini menceritakan peraturan adat istiadat yang membuat kita sadar akan pentingnya hal tersebut.
¨      Menceritakan kelakuan seorang anak terhadap orang tuanya yang selalu kasar, sehingga pada akhirnya anak itu akan sadar. Itu membuat kita menjadi belajar untuk tidak melawan orang tua kita, karena apa yang diberikan orang tua kita adalah yang terbaik untuk kita.
¨      Novel ini juga menceritakan tentang seorang istri  yang sabar menghadapi suaminya dimana dia tahu bahwa suaminya tidak mencintai dirinya karena pernikahan yang diatur orang tua.Disini kita belajar menjadi istri yang tetap mencintai suaminya walau itu menyakitkan.
v  Kelemahan novel:
¨      Terlalu banyak bahasa yang mengandung pengertian dari bahasa lain seperti bahasa belanda.
¨      Novel ini membuat seorang pembaca menjadi bosan, dikarenakan cerita terlalu menjelaskan perjalanan mereka secara mendetail dimana itu membuat orang jenuh karena hal tersebut membuang-buang waktu pembacanya.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar